Ads 728x90px


WAJAH IBUKOTA JAKARTA

“Pemukiman Kumuh di Kota Jakarta”
Latar Belakang Munculnya Pemukiman Kumuh di Kota Jakarta
Permasalahan yang ada di kota Jakarta cukup beragam, mulai dari pengangguran, kriminalitas, kemiskinan, samapi ke perumahan kumuh di daerah kota. permasalahan ini saling berkaitan satu dengan yang lainnya. Perumahan kumuh di daerah DKI Jakarta juga diakibatkan oleh kemiskinan yang terjadi di wilayah DKI  Jakarta. Kemiskinan ini juga diakibatkan arus urbanisasi yang cukup pesat ke daerah ibukota Jakarta.
Adanya arus urbanisasi yang terjadi secara besar-besaran dari suatu wilayah ke wilayah lainnya yang pada umumnya dari desa ke kota merupakan salah satu penyebab dari keberadaan pemukiman kumuh. Alasan perpindahan penduduk ini adalah ingin mengais rejeki dan mencari peruntungan di kota. mungkin saja melihat tetangga mereka yang tinggal di kota menjadi maju, sehingga mereka pun tertarik untuk ke kota.
Pada kenyataannya, ternyata tidak semudah yang dibayangkan. Kehidupan di perkotaan memiliki persaingan yang cukup ketat. Tanpa memiliki keahlian khusus bagi mereka yang datang ke kota, maka akan sulit untuk dapat bersaing dengan lainnya kebanyakan mereka yang datang ke ibu kota tidak memiliki keahlian yang cukup memadai. Hal demikian mengakibatkan mereka yang beruntung memiliki modal sendiri (walaupun pas-pasan) atau memiliki koneksi terpaksa beralih pada pekerjaan di sektor-sektor informal lainnya seperti dengan menjual bakso, tukang becak, penjual kaki lima, dll. Sedangkan bagi mereka yang tidak memiliki modal atau tidak memiliki keahlian sama sekali, akhirnya terpaksa menjadi pengangguran atau bila sudah ‘kepepet’ terpaksa melakukan kejahatan.
Sementara itu, sedemikian pesatnya pertumbuhan daerah perkotaan juga telah menyebabkan terjadinya persaingan dalam penggunaan lahan. Hal ini menimbulkan penyalahgunaan lahan, misalnya antara penggunaan lahan untuk perumahan dengan penggunaan lahan untuk industri, atau penggunaan lahan untuk ruang terbuka hijau, pemukiman atau perkantoran. Disamping itu, secara bersamaan terjadi penciutan luas lahan pertanian, akibat dari perluasan lahan untuk perkantoran, pusat perbelanjaan, pertokoan dan lainnya. Sebagaimana telah disebutkan sebelumnya, penggunaan lahan di wilayah DKI Jakarta menunjukan adanya perubahan lahan yang cukup besar dari penggunaan untuk pertanian menjadi untuk bangunan dan jenis-jenis penggunaan lainnya.
Namun, selain untuk kegiatan perekonomian, ada sebagain besar luas dari wilayah DKI Jakarta masih dimanfaatkan untuk pemukiman penduduk. Akan tetapi luas tanah yang ada tidak mencukupi untuk seluruh penduduk di kota Jakarta. Hal ini menimbul masalah lagi di Jakarta, pemukiman kumuh pun menjadi hiasan dari Ibukota Negara ini. Adapun wilayah-wilayah yang terdapat lingkungan pemukiman kumuh, diantaranya berkategori kumuh berat yang lokasinya tersebar hampir diseluruh wilayah. Di Jakarta Pusat pemukiman kumuh terdapat di kecamatan Senen, Kemayoran dan Johar Baru atau tepatnya di kelurahan Petojo Selatan, Karang Anyar, dan Galur, di Jakarta Timur di kelurahan Cipinang Melayu, Cipinang, Cempedak, Pisangan Baru, Kayu Manis dan Pisangan Timur, di Jakarta Selatan di kecamatan Kebayoran Lama, Mampang Prapatan dan Pancoran, dan di Jakarta Barat di kecamatan Angke, Duri Utara, Tambora, Kapuk dan Rawa Buaya. Nampak bahwa pemukiman kumuh yang terluas (terbanyak) terdapat di wilayah Jakarta Utara. Pada umumnya kawasan kumuh serta gubuk liar berada disekitar perumahan penduduk golongan menengah ke atas dan juga sekitar gedung-gedung perkantoran maupun lokasi perdagangan, sehingga semakin memperlihatkan adanya perbedaan sosial-ekonomi dan turut pula memperburuk kualitas lingkungan visual kota.
Kondisi Pemukiman Kumuh di Kota Jakarta
Pemukiman kumuh di daerah DKI Jakarta dapat ditemukan di daerah-daerah pinggiran kali, selain itu ada juga di derah-daerah kolong Jembatan Layang dan daerah pinggiran rel kereta api. Rumah-rumah kumuh ini biasanya berbentuk gubuk-gubuk yang terbuat dari triplek kayu pada dinding-dindidingnya. Adapun ciri-ciri dari pemukinman kumuh tersebut diantaranya, pertama sanitasi atau masalah Kebersihan di wilayah perumahan Kumuh tidak memadai. Masalah sanitasi atau masalah kebersihan ini cukup penting untuk diperhatikan. Sanitasi yang buruk akan menimbulkan dampak yang memprihatinkan bagi kesehatan. Selain itu Air bersih sulit untuk ditemukan. Masalah sampah juga tidak diperhatikan, banyak sampah-sampah yang yang tidak terurus dan tak ada tempat Pembuangan sampah disana. Kedua, Ventilasi udara atau pertukaran udara yang sedikit sehingga pertukaran udara yang sehat sangat kurang. Kondisi ini mungkin dikarenakan sudah terlalu padatnya pemukiman di kota Jakarta. Bisa dikatakan, perumahan-perumahan dikota Jakarta bila kesamping kanan kiri, kebelakang, dan kedepan bertemu dengan tembok karena terlalu padatnya pemukiman yang ada di kota Jakarta, sehingga hanya sedikit space atau jarak antara rumah yang satu dengan yang lainnya. Dari padatnya rumah-rumah di kota Jakarta ini juga menimbulkan pencahyaan yang masuk ke rumah-rumah di kota Jakarta kurang, ini juga termasuk salah satu ciri dari pemukiman yang kurang sehat. Selain itu efek dari kepadatan penduduk ini juga mengakibatkan tata bangunan yang tidak teratur. Ciri lain dari pemukiman kumuh lainnya adalah fungsi bangunan tersebut bukan hanya untuk hunia saja, sekaligus sebagai tempat usaha. Hal ini dikarenakan untuk membeli atau meyewa tempat untuk berusaha di Jakarta sangatlah sulit. Kalau adapun harganya cukup tinggi, jadi mereka mengambil alternative lainya, yaitu menjadikan rumah mereka sebagai tempat untuk usaha. Ciri terakhir dari pemukiman kumuh adalah  tidak adanya lahan untuk penghijauan. Hal ini lagi-lagi dikarenakan kepadatan penduduk di kota Jakarta.
Kebalikan dari pemukiman kumuh adalah pemukiman yang sehat. adapun  ciri-ciri hunian atau perumahan yang sehat di antaranya, pertama, sarana dan prasarana sanitasi ada dan terawat. Kedua adanya ventilasi udara yang cukup untuk pertukaran udara sehat. Ketiga, bangunan yang teratur. Kemudian ciri-ciri lainya, fungsi bangunan sebagai hunian bukan berfungsi yang lain. Ciri-ciri pemukiman sehat yang terkahir adalah ada penghijauan.
Solusi Mengatasi Pemukiman Kumuh di Kota Jakarta
Setiap suatu masalah pasti ada pemecahannya, begitu juga masalah pemukiman Kumuh di wilayah DKI Jakarta. Pemukiman kumuh yang membuat wajah DKI Jakarta tidak indah dipandang mata ini dapat diatasi dengan cara kerjasama antara pemerintah dan masyarakat DKI Jakarta itu sendiri.
Relokasi daerah pemukiman Kumuh itu sendiri sudah sering kali dibahas oleh Pemerintah DKI Jakarta. Relokasi pemukiman kumuh atau yang biasa disebut orang awam penggusuran, tidaklah efektif apabila tidak ada pengganti rumah yang layak huni bagi mereka. Perumahan susun yang bisa dibilang sebagai pengganti dari rumah-rumah mereka, belum bisa memadai. Hal ini dikarenakan harga sewa dari rumah susun tersebut mahal, sehingga tidak terjangkau oleh mereka. Selain itu, kebanyakan rumah-rumah susun yang ada sudah dibeli oleh orang-orang yang mampu, lalu disewakan kembali. Jadi perlu adanya campur tangan dari pemerintah untuk memberikan hunian yang layak untuk mereka dengan catatan mendata mereka yang kurang mampu, dan pelarangan  pembelian rusun kepada orang-orang yang bisa dikatakan mampu.
Ibukota Jakarta Cerminan Negara Indonesia
Sebagai Ibukota Negara, Jakarta menjadi daya terik tersendiri bagi rakayat Indonesia. Jakarta sebagai pusat segalanya, mulai dari pusat pemerintahan, pusat ekonomi dan bisnis, pusat pendididkan yang bagus, dan lain sebagainya menjadikan kota dengan mascot elang bondol ini menjadi kota tujuan untuk meraup rejeki. Namun pada keenyataannya, kota Jakarta bukanlah suatu tempat yang menjadi ladang uang bagi mereka-mereka yang tak punya skill yang cukup. Bagi mereka inilah yang sulit survive di Jakarta. Mereka yang sulit untuk bertahan di kota megapolitan ini akan menimbulkan permasalahan bagi Jakarta, salah satunya adalah pembangunan pemukiman-pemukiman kumuh di wilayah Jakarta.
Perumahan-perumahan kumuh yang ada di wilayah kota Jakarta merupakan masalah yang cukup serius dan perlu penanganan yang cukup dari pemerintah DKI Jakarta. Dengan adanya pemukiman kumuh di wilayah DKI Jakarta membuat wajah Ibukota menjadi tidak cantik. Sebagai ibukota Negara, hal ini harus diperhatikan oleh pemerintah karena ibukota merupakan cerminan dari Negara Indonesia. Apabila wajah Jakarta dihiasi oleh pemukiman yang teratur dan rapi, pandangan Negara lain pun akan positif ke Indonesia. Oleh karena itu Jakarta sebagai wajah dari Negara Indonesia harus dipercantik dengan tata kota yang teratur dan rapi, terutama dari pemukiman-pemukiman penduduknya.
Sumber :
http://melodikehidupan.wordpress.com

0 komentar:

Posting Komentar