Ads 728x90px


BINATANG MALAM

1. KELELAWAR
            Kelelawar yang kita anggap tidak berguna ternyata salah. Binatang malam ini bisa sangat berguna bagi kehidupan banyak manusia dibumi ini. Pihak berwenang tak kurang akal untuk melawan gerombolan nyamuk yang membuat warga Warsawa jadi sinting. Tidak menggunakan pestisida, tetapi mereka menggunakan “kotak kelelawar” untuk menarik gerombolan nyamuk itu.
             “Pengurus Desa Lelow di Polandia selatan telah membagikan 50 ‘kotak kelelawar’ yang terbuat dari kayu kepada penduduk sebagai upah simbolis, masing-masing, sebesar lima zloty (1,21 euro
 
2. AYE-AYE (Daubentonia madagascariensis)
              Keunikan binatang malam ini adlah pada kemampuannya dalam mencari makanan, dia mengetuk pepohonan untuk mencari makanan, kemudian melubangi pohon dan memasukkan jari tengahnya yang panjang untuk menarik keluar makanan dari dalam batang pohon (seperti burung woodpecker).
 
3. JARBOA 
              Binatang malam ini membangun 4 jenis liang perlindungan yang berbeda : 2 jenis untuk perlindungan sementara dan 2 jenis lainnya untik perlindungan tetap. Liang perlindungan sementara menyerupai silinder datar yang tidak tertutup dan tidak mempunyai kamuflase, digunakan untuk bersembunyi dari pemangsanya di waktu malam. Liang perlindungan tetap digunakan untuk bersembunyi di siang hari, tersembunyi dan tersamarkan dengan baik serta ditutupi sumbat unik yang terbuat dari pasir yang mampu menyerap panas keluar dari liang dan menyedot kelembaban dari udara luar ke dalam liang.
Liang musim dingin mempunyai kamar penyimpanan makanan di bagian bawah dan kamar untuk berhibernasi di kedalaman sampai 2,5 meter.

4. TANGKASI(Tarsius spectrum Pallas)
               Tangkasi adalah binatang malam yang mungil. Satwa ini termasuk satwa lang­ka dan dilindungi berdasarkan Ordonasi Perlindungan Binatang Liar 1931 No. 134 dan 266. Di beberapa daerah, tangkasi dianggap mempunyai kekuatan gaib, hinga di­gunakan sebagai ramuan obat-obatan. Bagi orang-orang yang masih percaya akan tahyul sering menghubungkan suara tangkasi dengan suara roh-roh orang yang mati.
               Besar tubuhnya kira-kira seperti tikus atau tupai, yaitu sepanjang kurang lebih 10 cm dan ditutupi dengan bulu-bulu tebal dan empuk berwarna coklat keabu­abuan. Sekitar telapak tangan dan kakinya tidak ditumbuhi bulu-bulu, jemari­nya yang berbonggol-bonggol. Telapak kakinya agak panjang. Ciri-cirinya yang paling menyolok adalah "sepasang mata bola"nya yang bulat dan agak besar untuk ukuran kepalanya. Namun kelopak matanya tidak bisa digerakkan untuk melirik seperti manusia, sehingga untuk melihat ke kiri atau ke kanan dia harus memu­tar kepalanya di atas lehernya dengan sudut 180 derajat. Telinga­nya juga besar agak membulat, namun tipis seperti kertas dan dapat digerakkan kalau mendengar se­suatu yang menarik perhatiannya. Ekornya kira-kira hampir sepanjang dua kali panjang tubuhnya dan ber­wama coklat kehitam-hitaman.
Habitatnya di hutan dataran rendah, sering ditemukan di hutan sekun­der. Satwa ini adalah binatang pohon dan binatang malam, artinya tidur siang hari dan bangun malam hari untuk mencari makanannya. Penyebarannya di Sulawesi, Kep. Sangir dan Kep. Banggai. Selain di Indonesia terdapat juga di Philipina.
               Tangkasi gemar memangsa cengkerik, kecoa dan serangga-serangga lain. Se­bagian besar korbannya mereka sergap di pohon-pohon, tetapi mereka juga bisa melompat untuk menangkap mangsa yang berkeliaran di tanah. Dalam satu malam, Tangkasi mampu menghabiskan makanan sebanyak kira-kira se­persepuluh dari bobot tubuhnya. Selain serangga, tangkasi juga memakan rep­tilia dan burung-burung yang kecil, bahkan kalong. Akan tetapi mereka tidak menyukai tumbuh-tumbuhan sama sekali.
                CaraTangkasi kawin adalah biasanya si jantan memegang betinanya dan meng­gosok-gosokkan mukanya ke tubuh si betina untuk menandainya, sebelum rnenaikinya untuk beberapa saat dari belakang. Pada saat anakTangkasi dilahirkan, bayi Tangkasi telah mempunyai gigi, mata yang terbuka, dan tubuh yang seluruhnya tertutup rambut. Induknya begitu erat mendekap anaknya. Bila ada hewan-hewan lain mendekat, padahal ia tak ingin diganggu, si induk "menjinjing" anaknya di mulutnya (seperti pada ku­cing) dan menghilang ke tempat yang lebih aman. Tangkasi berkembangbiak hampir sepanjang tahun, dan kebanyakan betina melahirkan lebih dari seekor anak setiap tahunnya.

5. BABIRUSA (Babyrouss Babyrussa)
                   bertubuh seperti babi, mempunyai dua pasang taring panjang melengkung kearah muka. Taring yang sepesang tumbuh menembus langit-langit rahang atas dan melengkung balik keatas mata. Jenis mamalia ini tidak makan umbi-umbian melainkan buah-buahan yang jatuh. Babirusa lebih suka tinggal di dataran rendah di sekitar sungai dan danau, sehingga sering di ganggu manusia. Hewan ini merupakan binatang malam, memburu buah-buahan yang jatuh, dan membuka kayu yang lapuk untuk mencari larva kumbang. Tidak seperti babi pada umumnya, babirusa hanya melahirkan 1-2 anak, yang tumbuh lambat sekali, sehingga satwa ini sangat rawan punah akibat di buru manusia.
 Dan mungkin masih banyak lagi Binatang-binatang malam yang banyak berkeliaran menemani malam.

0 komentar:

Posting Komentar