Ads 728x90px


Seks Sehat Penuh Cinta



SALAH satunya bentuk ungkapan cinta terhadap pasangan adalah seks. Tapi seks yang bagaimana yang sebaiknya dilakukan oleh pasangan suami istri?

Menurut dr Handrawan Nadesul adalah seks yang sehat dan penuh cinta. Hal ini penting dilakukan mengingat banyak kasus yang dialami para istri yang tak puas seks lantaran suami tidak sabar menunggu sampai istri siap melakukan seks.

"Laki-laki itu cenderung lebih cepat dibanding kesiapan seks wanita. Makanya sering ada gap waktu, yang akhirnya menimbulkan masalah klasik seks dalam perkawinan," kata dr Handrawan di sela-sela acara talkshow di Sun Hope, Jalan Radio Dalam Raya No 2A, Jakarta Selatan, Sabtu (16/2/2008)

Dr Handrawan menjelaskan, semakin cerdas suami mengolah permainan pendahuluan seksnya, semakin lekas istri menjadi siap seks. Dan itu lebih pada soal kualitas mencumbu.

Menurutnya, suami lamban atau gagal membawa istri menjadi siap seks memang bisa memunculkan masalah. Masalah itu bisa bermuara dari ketidaktahuan seks pihak suami, dan kurangnya mengetahui ihwal istrinya mau "diapa-bagaimana-di bagian mana tubuhnya" oleh suami.

"Tanpa komunikasi seksual yang lancar dan terbuka, pihak suami gagal membuahkan seksualitas istri yang berkualitas, apalagi bila hanya mengandalkan seks semata," jelasnya.

Dr Handrawan mengatakan, seks istri memerlukan suasana. Untuk itu suasana perlu dibangun kalau suami mengharapkan seks yang indah. Seks mungkin bisa dimulai di ruang tamu, di beranda, bahkan di dapur. Untuk itu perlu sentuhan, kehangatan, dan suasana yang romantis dibangun.

Selain itu, lanjutnya, suami juga perlu tahu apa yang tidak diharapkan istri dalam hal seks (bau badan, celana dalam kolor, cara yang kasar). Begitu juga suami mungkin terganggu rasa seksnya bila istri tampil seadanya (pakai daster, bau badan, muka bermasker, pakai gulungan rambut).

"Agar tidak saling terganggu, komunikasi seks tidak boleh buntu. Seks yang indah bukan pula berasal dari Mr Pen (kemaluan pria) yang kingsize, melainkan lebih bagaimana suami mampu membangun suasana hati istri untuk bisa memasuki wilayah seksualnya. Bukan terpaksa, namun penuh gairah," paparnya.

Menurut dr Handrawan, ukuran Mr Pen cukuplah 2 inci atau 6 cm, mengingat area paling sensitif pada Ms VG (vagina) hanya sepertiga kedalaman liang Ms VG. Area Ms VG paling peka rangsang itu yang disebut G-Spot.

"Jadi tak perlu memperbesar atau memperpanjang Mr Pen untuk mencapai G-Spot istri. Mr Pen yang pendek pun, asal gesit sudah mampu memanipulasi G-Spot istri," pungkasnya.

0 komentar:

Posting Komentar